Home YWMF Logo
News
Rilis
Rilis “Pisah Baik-Baik”,
ELMA DAE Ubah Curhatan
Jadi Karya Musik
Published at 1st August 2024
Article by: Theniarti; Photo by: YWMF
Jakarta - Elma Dae, musisi muda yang dimentori oleh Yovie Widianto ini resmi merilis single ketiganya yang berjudul “Pisah Baik-Baik”. Lagu ini ditulis berdasarkan kisah nyata percintaannya.

Dirinya menyampaikan bahwa di kesempatan pertamanya menulis lagu, ia ingin membuat karyanya se-personal mungkin. “Ini pertama kalinya aku menulis sebuah lagu. Karena ini lagu pertama, aku ingin maknanya juga personal buat diriku. Untungnya, bapak produser alias Mas Kitut pun welcome sekali,” ujarnya.


Pisah Baik-Baik sendiri adalah lagu yang bercerita tentang bagaimana Elma ingin mengakhiri hubungannya tanpa drama, tapi sayangnya itu semua tidak memungkinkan karena ternyata kekasihnya malah sudah “menemukan kebahagiaan yang lain”.


Sang produser, Adrian Rahmat Purwanto atau akrab dipanggil Kitut menyampaikan bahwa Pisah Baik-Baik punya keunikan tersendiri.


“Keunikan lagu ini adalah bagaimana elemen-elemen tradisional sebuah balada digabungkan dengan ritme-ritme kontemporer yang terinspirasi dari musik jaman sekarang. Syukurlah, lirik dan notasi yang digarap Elma Dae sanggup berpadu dengan produksi dan warna musik tersebut. Elma Dae terbukti punya potensi untuk menjadi seorang singer-songwriter," ucap Kitut.


Selain didukung penuh oleh sang produser, Elma banyak mendapat masukkan dari sang mentor, Yovie Widianto. “Aku juga sangat bersyukur bahwa aku beroleh  asistensi dan dukungan dari berbagai pihak yang sangat capable." ujar Elma.


Sebagai mentor, Yovie Widianto pun turut bangga bahwa anak didiknya bisa menghasilkan sebuah karya. “Saya melihat bahwa kemampuan Elma Dae dalam bernyanyi dan sensitivitas yang dimilikinya  dalam meniti lirik lagu menjadi sebuah kombinasi yang mengesankan," puji Yovie Widianto. 


Dengan menulis lagunya sendiri, Elma Dae semakin menunjukkan karakter khas yang  dimilikinya sebagai seorang musisi. Yovie Widianto menegaskan, tampaknya Elma Dae cukup mahir dalam memilih diksi yang bisa menciptakan resonansi dengan para pendengar lagunya.


Pemilihan kata yang pas tentu tak lengkap tanpa bagaimana cara menyampaikan setiap liriknya ke rangkaian nada. Untuk itu, Elma Dae juga dibantu sang Vocal Director, Barsena Bestandhi.


“Mungkin lagu ini terkesan sederhana, tapi sesungguhnya, dibutuhkan penghayatan yang haruslah on-point. Dari segi vokal, Elma Dae berhasil membuat segala macam amukan rasa menjadi satu kesatuan emosi yang utuh,” ungkap Barsena.


Dirilis di bawah bendera label musik Sony Music Entertainment Indonesia, lagu yang berdurasi 3 menit dan 22 detik ini sudah bisa dinikmati lewat seluruh digital streaming platform mulai hari Jumat, 31 Mei 2024.

Show more
Show less
Langsung
Langsung Sejuta Stream,
Lagu Cinta ala KIM Gercep
Mencuri Hati
Published at 1st August 2024
Article by: Theniarti; Photo by: YWMF
Jakarta - Tiga sekawan Arsy Widianto, Gusty Pratama, dan Rachel Amanda memulai sebuah grup band yang bernama KIM.

Bukan bahasa Korea, bukan nama aktor Korea, bukan juga kepanjangan dari 3 nama anggotanya, KIM adalah sebuah band yang namanya bermakna sebagai, "Kenangan Indah di Masa Depan". 


KIM beranggotakan 3 musisi muda berbakat. Mereka adalah Rachel Rae, Arsy Widianto, dan Gusty Pratama. Ketiganya punya perjalanan musik yang berbeda di mana hal ini membuat mereka punya keunikan masing-masing.


Rachel memulai karier tarik suaranya dengan mengunggah video-video cover sambil bermain piano di YouTube. Namun, tak hanya produktif mengcover, Rachel juga menelurkan single originalnya yang bertajuk "Izinkan Ku Merayu", "Rapuh", dan "Cotton Candy". Dirinya juga aktif melebarkan sayapnya dengan turut mengisi backing vocal Vidi Aldiano. 


Berbeda dengan Rachel, Gusty Pratama membuka lembaran bermusiknya dengan bergabung bersama 5 Romeo sejak 2012. Di luar bernyanyi, pria asli Jakarta ini juga aktif berlakon di teater. "Payung Fantasi" jadi salah satu karya Gusty yang sukses membuat penonton terhanyut dengan perannya sebagai Ismail Marzuki.


Sedangkan, Arsy Widianto sudah mulai terjun di dunia musik sejak dirinya masih 19 tahun. Komposisi dan musikalitas Arsy jadi salah satu kekuatan besarnya dalam berkarya. Hal itu ia buktikan lewat beberapa hit single yang dikeluarkan, seperti "Cintanya Aku", "Dengan Caraku", dan yang paling baru adalah EP kolaborasinya bersama Tiara Andini.


Lewat latar belakang musik Rachel, Gusty, dan Arsy, KIM siap memulai perjalanan musik mereka. Sebagai sebuah pijakan awal, KIM sudah meluncurkan dua single mereka yakni, "Tak Mungkin" dan “Akibat Terlalu Indah”.


Dalam rangka perayaan hari jadi KIM yang pertama, single perdana mereka, “Tak Mungkin” menorehkan prestasi dengan mendapatkan 1 juta pendengar pertama di Spotify. Tentunya, hal ini menjadi sebuah batu loncatan untuk KIM terus berkarya.


Pencapaian ini tentu saja tak lekang dari dukungan sang mentor, Yovie Widianto. “Saya selalu senang dengan musisi baru yang hadir dengan musik fresh. Semoga KIM bisa menjadi warna baru untuk industri musik Indonesia,” ucap Yovie Widianto.


Mari kita mulai ukir kenangan indah untuk dikenang di masa depan bersama KIM!

Show more
Show less
YOVIE
YOVIE WIDIANTO:
Musisi Wajib Punya Jaminan Sosial
dan harus Berserikat!
Published at 1st August 2024
Article by: Theniarti ; Photo by: YWMF
Jakarta - Yovie Widianto yang saat ini menjabat sebagai Ketua FESMI (Federasi Serikat Musisi Indonesia) periode 2023 - 2026, berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan musisi dan para pekerja musik melalui sosialisasi program kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) maupun kehadirannya untuk mendengar keluh kesah serikat musisi daerah.

Perjuangan yang dirintis oleh Ketua FESMI periode sebelumnya, yakni Candra Darusman, berhasil membangun kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka memberikan jaminan sosial bagi profesi musisi di Indonesia.


“Seluruh pekerja, termasuk para musisi, berhak mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang akan melindungi mereka saat menjalani aktivitas profesinya. FESMI bertekad untuk menyukseskan penerapan budaya kesehatan serta keselamatan kerja bagi seluruh pelaku industri musik di tanah air,” papar Yovie Widianto di acara penyerahan simbolis kartu fisik BPJS Ketenagakerjaan kepada teman-teman musisi.


“Saya bersama sahabat-sahabat saya di KAHITNA, YOVIE & NUNO, HiVi, dan banyak lagi musisi anggota FESMI serta teman-teman kami yang bekerja di bidang musik, mulai dari manajemen sampai kru panggung, kini resmi menjadi peserta dan akan menerima fasilitas jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan yang tentunya akan menjadi perlindungan sekaligus memberikan kedamaian bagi kami dalam menjalani profesi,” tegas Yovie.


BPJS Ketenagakerjaan pun menyambut baik perkembangan positif yang ditandai dengan semakin banyaknya musisi dan para pekerja musik yang menerima jaminan sosial ketenagakerjaan seiring berjalannya kerja sama dan sosialisasi bersama FESMI.


Rommi Irawan, Kepala Kantor BPJamsostek Jakarta Grogol menegaskan bahwa BPJamsostek hadir dalam rangka memberikan perlindungan paripurna kepada seluruh pekerja, termasuk pekerja industri kreatif, khususnya seniman musik serta ekosistem pendukungnya.


Lebih lanjut, Rommi Irawan mengungkapkan optimismenya bahwa kolaborasi bersama FESMI bukan hanya akan memperluas pemerataan penerimaan jaminan sosial bagi para musisi tapi juga seluruh pekerja seni pada umumnya.


“Musisi dan para pekerja musik yang tergabung di KAHITNA maupun YOVIE & NUNO telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan menerima perlindungan 4 program jaminan sosial, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun,” papar Rommi.


Tak hanya itu, melalui sesi Bincang Asik, Bicara Musik (Bisik-Bisik) yang diadakan FESMI di Yogyakarta dan Solo, Yovie Widianto menegaskan pentingnya berserikat bagi para musisi.


“Kalau teman-teman punya komunitas terkecil, seperti sesama musisi kafe, wedding singer, pemusik jazz, pop, dan lainnya, maka buatlah serikat. Serikat bisa jadi kekuatan ketika bersuara,” ucap Yovie Widianto dalam Bisik-Bisik yang diadakan Senin (15/7). 


Selain agar punya kekuatan bersuara, berserikat dan berkumpul juga penting agar tercapainya tujuan kondisi kerja yang kondusif dan tertata di masa depan.

Show more
Show less
Loading more news...